Selasa, 09 Maret 2010

PADUNGKU (PESTA SYUKURAN) BUAH-BUAHAN



Padungku Buah-Buahan
Sarana Resolusi Konflik Bagi Warga

AMPANA- Ratusan warga dari berbagai penjuru baik dari kabupaten Tojo Una-Una maupun Kabupaten Poso, tumpah ruah di Desa Matako Kecamatan Tojo Barat Kabupaten Tojo Una-Una, Ahad (7/3) dalam pelaksanaan pesta syukuran (Padungku) buah-buahan di desa tersebut.
Sejak Ahad pagi suasana Desa Matako Kecamatan Tojo Barat, mulai ramai didatangi para tamu yang ingin menghadiri Padungku buah-buahan sebagai bukti syukur atas keberhasilan panen buah-buahan tahun ini. Para tamu /warga yang ingin merayakan pesta syukuran tersebut datang secara berkelompok dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.
Mereka mulai mendatangi rumah sanak saudara, kerabat dan teman di desa tersebut untuk mendapatkan sajian buah-buahan untuk dinikmati dan dibawa pulang sebagai buah tangan (oleh-oleh).
Tahun ini panen buah-buahan di Desa Matako didominasi buah durian. Selain itu ada buah langsat dan rambutan. Namun kebanyakan warga Desa Matako menyajikan buah-buahan tersebut secara bersamaan untuk dinikmati para tamu yang datang.
Papa Yuli, salah seorang warga Desa Matako mengaku, telah menyiapkan secara khusus hasil panen buah bagi tamunya yang datang saat padungku di gelar di desanya.
“Kami senang bisa menyediakan buah-buahan bagi tamu kami yang datang di acara padungku kali ini,” katanya.
Dia mengaku, pada padungku kali banyak sahabat lama yang datang setelah sekian lama tak bertemu karena konflik yang melanda Kabupaten Poso dan sekitarnya termasuk Tojo Una-Una yang dulu masih masuk dalam wilayah kabupaten Poso.
“Mudah-mudahan kegiatan seperti ini dapat merajut kembali silaturahim yang sempat terkoyak sekian lama,” harapnya.
Raden salah seorang tamu yang datang pada acara padungku tersebut, mengaku sangat senang bisa menikmati sepuasnya buah-buahan yang diberikan warga Desa Matako pada acara syukuran buah tahun ini. Bahkan bukan hanya itu dirinya bersama teman-teman lainnya bisa membawa pulang buah-buahan dalam jumlah yang cukup banyak.
“Pokoknya kami sangat senang bisa makan gratis buah durian dan membawanya pulang di acara padungku buah kali ini,” ujarnya.
Selain itu kata Raden, dirinya bisa bertemu dengan teman-teman lama yang ada di daerah ini, sehingga keakraban bisa terus terjalin.
Sementara itu, Yasser Fedayyen salah seorang anggota DPRD Kabupaten Tojo Una-Una, menilai, pelaksanaan padungku buah kali ini dapat dijadikan sebagai sarana resolusi konflik bagi warga baik muslim maupun non muslim, yang ada di dua daerah ini (Poso dan Tojo Una-Una) yang pernah merasakan konflik horizontal di daerah ini.
“Mudah-mudahan kegiatan ini semakin mempererat hubungan baik yang pernah ada, sebelum konfik melanda daerah ini,” kata Yasser yang berasal dari daerah pemilihan Tojo Barat - Tojo dan Ulubongka ini.
Dia mengharapkan, adat istiadat yang ada di masyarakat seperti padungku ini perlu dipertahankan dan dilestarikan sebagai budaya daerah yang sifatnya dapat merangkul semua kalangan dan golongan, etnis dan agama yang ada di daerah ini.
“Budaya padungku ini harus terus hidup ditengah masyarakat kita, sehingga keberagaman yang ada di masyarakat terus hidup dan lestari,” tandasnya. (RAHMAN)

Tidak ada komentar:

Momen Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2018 di Poso

MOMEN HARI PENDIDIKAN NASIONAL MOMEN HARI PENDIDIKAN NASIONAL 2 MEI 2018 DI POSO "Anak-anak Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kot...